Jalur Speda Bandung Timur dan Sekitarnya (lanjutan)
Lanjutan dari post sebelumnya, berikut adalah jalur sepeda lain di bandung timur atau daerah timur sekitarnya yang bisa kalian coba.
Cikuda
Jalur ini merupakan jalur alternatif menuju Kiara Payung (kirpay). Jalur ini lebih menantang dari jalur kirpay biasanya (via UNPAD). Banyak tanjakan curam. Meskipun levelnya masih di bawah Batu Kuda, tapi masih di atas jalur kirpay biasa. Bisa kalian jadikan pilihan lain kalau gowes ke kirpay.
Ada beberapa jalur akhir dari Cikuda ini. Kalian bisa lewat lapang, atau biasanya dijadikan tempat perkemahan. Kalian akan keluar di atas masjid warung atas. Selain itu juga kalian bisa keluar dari arah gerbang pertama bumi perkemahan kiara payung (yang ada tulisan itu). Bisa juga kalian turun dari atas warung. Rekomen buat kalian yang biasa gowes ke kirpay tapi lagi butuh lebih tanjakan.
Alun-Alun Sumedang
Ya meskipun ga termasuk Bandung ya, tapi boleh lah dijadiin alternatif lain, soalnya masih nyambung dari Jatinangor ke Sumedang, masih daerah timur. Kalau kalian punya waktu lebih boleh sekali-sekali gowes kes ini. Meskipun jalurnya jalur kendaraan bermotor alias jalan raya utama, ya lumayan bisa kalian jumpai tanjakan. Karena ini jalanan raya, kalian harus lebih berhati-hati, banyak mobil, truk, bus, dan lainnya. Utamakan keselamatan. Jalanan menuju Alun-Alun Sumedang agak seimbang lah, ketika bernagkat naik-turun, ketika pulang naik-turuan juga. Dari arah Jatinangor ke Cadas Pangeran, kalian akan sering berjumpa dengan tanjakan. Meskipun landai, tetap jalurnya panjang. Harus jaga stamina.
Nah setelah melewati Cadas Pangeran, lanjut ke Alun-Alun Sumedang. Jalur yang akan kalian lewati adalah turunan. Meskipun turunan juga, hati-hati, cek rem sebelum pergi. Setelah sampai di Alun-Alun Sumedang kalian perlu istirahat, beli makanan (pisang atau snack bar, bengbeng, berkalori). Kalian perlu mengisi tenanga.
Kenapa? karena arah pulang dari Sumedang ke Cadas Pangeran, sebaliknya, kalian akan berjumpa dengan tanjakan panjang. Perlu stamina lebih. Setelah itu dari Cadas Pangeran ke Jatinangor, giliran turunan.
Curug Cimanggung (Cinulang)
Curug atau air terjun ini berada di daerah Cicalengka. Termasuk Bnadung ga ya. Pokonya arah timur. Ada beberapa jalur untuk menuju Curug ini. Pertama kalian bisa lewat Jatinangor-Tanjung Sari-Parakan Muncang. Nah pada saat di Parakan Muncang (pasar) tidak lurus ke arah jalan raya utama, tetapi belok kiri, lewat pedesaan. Kalau jalur dari Jatinangor-Tanjung Sari jalanan sama seperti ketika ke arah Sumedang, tetapi tidak melewati Cadas Pangeran. Pokoknya sampe ke pom bensin yang ada plang arah Garut, belok kanan. Nah di situ kalian akan menuju ke Parakan Muncang. Jalur tanjakan ada beberapa lah, lumayan curam juga. Hati-hati ketika nanjak. Soalnya cukup banyak kendaraan motor, usahakan stabil ketika nanjak, agar tidak kesenggol atau nyelenong kanan, karena kendaraan motor lain pun sama berusaha untuk nanjak. Nah setelah jalur ini kalian berakhir di pasar Parakan Muncang jangan ambil lurus ke jalan raya utama, tetapi belok kiri. Dari sini mulai perjalanan panjang menuju Curug. Perlu stamina. Jadi usahakan di sela perjalanan Parakan Muncang kalian istirahat, makan-makan perkalorian.
Perjalanan ke desa ini mengerucut ya. Jadi kalian harus nanjak dulu, curam emang. Tetapi setelah itu kalian tinggal turun. Gambar di atas adalah puncak dari pedesaan yang akan membawa kita ke Curug. Di seberangnya itu, di bawahnya udah Curug. Jadi kalian tinggal turun. Ya, kalau kalian lewat arah ini kalian akan tiba di Curug dari arah atas.
Tiket masuk Curug ini kalau ga lupa sih 10 ribu. Sepeda ya di bawa masuk, karena takut dicuri. Lumayan capek sih bawa-bawa sepeda naik turun tangga ke Curug.
Nah sebenernya ada pilihan jalur lain untuk meuju ke Curug ini. Ya, jalur ini jalur normal sih. Kalau dari arah Bandung, normalnya pake jalur ini. Jalurnya dari Rancaekek-Cicalengka. Lewat jalan raya utama. Tapi dari Cicalengka ke arah Curugnya tanjakan panjang.
Landai sih, tapi lama, panjang. Kami belum pernah coba pake jalur ini. Kami pakai jalur yang di atas. Kami pake jalur ini hanya pada saat pulang saja, jadi tinggal turunan. Mungkin lain waktu bisa coba pake jalur ini. Oh iya, usahakan datang tidak terlalu siang, karena panas, menguras energi. Kecuali kalau cuaca memang lagi ga panas.
Cipanas, Garut
Wah udah melenceng dari Bandung sih ini. Tapi ya boleh lah kami share. Jalur ini perpanjangan dari jalur Nagreg, Kalau biasa nya kita cuma lewat Lingkar Nagreg, terowangan, terus balik lagi. Ini ga, kita terus ke arah Garut. Perlu bekal stamina lebih. Bawa baju ganti (soalnya kami ke pemandian air panas). Kurang lebih 48 km. Kami tempuh kurang lebih 2-3 jam dari Rancaekek, tergantung kecepatan sama durasi istirahat.
Jalur sama seperti Nagreg, tanjakan landai tapi panjang. Dari Nagreg ke Cipanasnya tidak terlalu panjang, cuma ada beberapa tanjakan yang lumayan menguras tenaga, cuaca lagi panas pula. Sampai lah di pemandian air panas, bayar 15 rb, sepeda di bawa masuk, berendem lah, istirahat-istirahat. Harga tiket bervariasi ya, tergantung lokasi pemandiannya. Tiap lokasi pemandian beda harga. Kebetulan kami dapat tempat pemandian yang harganya 15rb. Oh iya, hati-hati saat di jalan menuju pemandiannya kalau kalian berniat untuk tetap mengedarai sepeda, soalnya tanjakan curam. Kami tempuh Rancaekek-Garut-Rancaekek sehari lah. Ya tergantung durasi istirahat.
Sekian. Kami belum punya informasi jalur sepeda lainnya di wilayah Bandung Timur dan sekitar timur lainnya. Kami berencana untuk menjelajah wilayah Bandung Barat, Dago, Lembang, Pangalengan, dll. Belum pernah sih. Tapi kalau ada jalur di Bandung Timur lainnya, kami share lagi di postingan selanjutnya. Alhamdulillah kita harus bersyukur bisa olahraga. Nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan.
Tetap sehat, tetap berolahraga. Salam olahraga.
Comments
Post a Comment