Fenomena Tindihan
Hanya beberapa menit kamu tidur, kamu merasakan hal yang unik. Matamu bisa melihat keadaan sekitar, padahal kamu masih tidur. Tubuhmu tidak bisa digerakkan sedikitpun, bicara pun sulit. Itu yang sering saya rasakan bila sebelumnya saya sulit untuk tidur.
Apakah kamu pernah mengalami hal unik itu? Atau bahkan ditambah dengan suara-suara aneh, halusinasi, bayangan hantu, atau yang lainnya.Keadaan seperti itu biasa disebut dengan fenomena tindihan atau lebih tepatnya Sleep Paralysis (Lumpuh Tidur). Keadaan seperti ini membuat kita merasa takut, khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan. Panik seakan ingin terlepas dari fenomena ini, dan berusaha bergerak sebisa mungkin agar bisa bebas dari fenomena unik ini.
Ketika kita tidur, kita akan memasuki beberapa tahapan tertentu.Memang ada banyak, namun kita hanya akan melihat dua tahapan besarnya, yaitu Non REM dan REM.
Ketika kita tidur, 80 menit pertama, kita memasuki kondisi Non Rem, lalu diikuti 10 menit REM. Siklus 90 menit ini berulang sekitar 3 sampai 6 kali semalam. Selama Non REM, tubuh kita menghasilkan beberapa gerakan minor dan mata kita bergerak-gerak kecil.
Ketika kita masuk ke kondisi REM, detak jantung bertambah cepat, hembusan nafas menjadi cepat dan pendek dan mata kita bergerak dengan cepat (Rapid eye movement - REM). Dalam kondisi inilah mimpi kita tercipta dengan jelas dan kita bisa melihat objek-objek di dalam mimpi.
Dr.Max Hirshkowitz, direktur Sleep Disorders Center di Veterans Administration Medical Center di Houston mengatakan kalau Sleep Paralysis muncul ketika otak kita mengalami kondisi transisi antara tidur mimpi yang dalam (REM dreaming Sleep) dan kondisi sadar.
Selama REM dreaming sleep, otak kita mematikan fungsi gerak sebagian besar otot tubuh sehingga kita tidak bisa bergerak. Dengan kata lain, kita lumpuh sementara. Fenomena ini disebut REM Atonia.
"Kadang, otak kita tidak mengakhiri mimpi atau lumpuh kita dengan sempurna ketika terbangun. Ini bisa menjelaskan mengapa tubuh kita menjadi kaku."
Menurut hasil penelitiannya, Dr.Hirshkowitz menyimpulkan kalau efek ini hanya berlangsung selama beberapa detik hingga paling lama satu menit. Namun, bagi korban, sepertinya pengalaman ini berlangsung sangat lama.
Florence Cardinal, seorang peneliti lain mengatakan kalau halusinalsi biasanya memang menyertai Sleep Paralysis. Kadang ada perasaan kalau ada orang lain di dalam ruangan atau bahkan kita bisa merasakan adanya makhluk yang sedang melayang di atas kita.
Lalu, kita bisa merasakan adanya tekanan di dada seperti sedang diinjak atau diduduki. Malah, ada beberapa korban yang melaporkan mendengar suara langkah kaki, pintu terbuka dan suara-suara aneh. Ini cukup menakutkan, tapi normal. Bahkan banyak peneliti yang percaya kalau fenomena "penculikan oleh alien" atau "diserang roh jahat" kebanyakan hanyalah halusinasi yang terkait dengan Sleep Paralysis.
Fenomena ini terjadi biasanya saat tidur terlentang, korban mengalami kelelahan lebih atau jadwal tidur normalnya terganggu, stress, dan bahkan prang yang suka mengkonsumsi obat penenang justru akan sering mengalami fenomena ini. Oleh karena itu tipsnya adalah
1. Tidurlah yang teratur dan cukup
2. Kurangi stress
3. Olahraga teratur
dengan kata lain lakukan gaya hidup sehat. Tapi jangan khawatir jika terlanjur mengalami hal ini, karena hal ini hanya berlangsung sesaat dan akan segera berlalu. So, jangan takut atau panik, dan jangan lupa berdo'a dulu sebelum tidur.
Sumber : xfile-enigma.blogspot.com
Apakah kamu pernah mengalami hal unik itu? Atau bahkan ditambah dengan suara-suara aneh, halusinasi, bayangan hantu, atau yang lainnya.Keadaan seperti itu biasa disebut dengan fenomena tindihan atau lebih tepatnya Sleep Paralysis (Lumpuh Tidur). Keadaan seperti ini membuat kita merasa takut, khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan. Panik seakan ingin terlepas dari fenomena ini, dan berusaha bergerak sebisa mungkin agar bisa bebas dari fenomena unik ini.
Ketika kita tidur, kita akan memasuki beberapa tahapan tertentu.Memang ada banyak, namun kita hanya akan melihat dua tahapan besarnya, yaitu Non REM dan REM.
Ketika kita tidur, 80 menit pertama, kita memasuki kondisi Non Rem, lalu diikuti 10 menit REM. Siklus 90 menit ini berulang sekitar 3 sampai 6 kali semalam. Selama Non REM, tubuh kita menghasilkan beberapa gerakan minor dan mata kita bergerak-gerak kecil.
Ketika kita masuk ke kondisi REM, detak jantung bertambah cepat, hembusan nafas menjadi cepat dan pendek dan mata kita bergerak dengan cepat (Rapid eye movement - REM). Dalam kondisi inilah mimpi kita tercipta dengan jelas dan kita bisa melihat objek-objek di dalam mimpi.
Dr.Max Hirshkowitz, direktur Sleep Disorders Center di Veterans Administration Medical Center di Houston mengatakan kalau Sleep Paralysis muncul ketika otak kita mengalami kondisi transisi antara tidur mimpi yang dalam (REM dreaming Sleep) dan kondisi sadar.
Selama REM dreaming sleep, otak kita mematikan fungsi gerak sebagian besar otot tubuh sehingga kita tidak bisa bergerak. Dengan kata lain, kita lumpuh sementara. Fenomena ini disebut REM Atonia.
"Kadang, otak kita tidak mengakhiri mimpi atau lumpuh kita dengan sempurna ketika terbangun. Ini bisa menjelaskan mengapa tubuh kita menjadi kaku."
Menurut hasil penelitiannya, Dr.Hirshkowitz menyimpulkan kalau efek ini hanya berlangsung selama beberapa detik hingga paling lama satu menit. Namun, bagi korban, sepertinya pengalaman ini berlangsung sangat lama.
Florence Cardinal, seorang peneliti lain mengatakan kalau halusinalsi biasanya memang menyertai Sleep Paralysis. Kadang ada perasaan kalau ada orang lain di dalam ruangan atau bahkan kita bisa merasakan adanya makhluk yang sedang melayang di atas kita.
Lalu, kita bisa merasakan adanya tekanan di dada seperti sedang diinjak atau diduduki. Malah, ada beberapa korban yang melaporkan mendengar suara langkah kaki, pintu terbuka dan suara-suara aneh. Ini cukup menakutkan, tapi normal. Bahkan banyak peneliti yang percaya kalau fenomena "penculikan oleh alien" atau "diserang roh jahat" kebanyakan hanyalah halusinasi yang terkait dengan Sleep Paralysis.
Fenomena ini terjadi biasanya saat tidur terlentang, korban mengalami kelelahan lebih atau jadwal tidur normalnya terganggu, stress, dan bahkan prang yang suka mengkonsumsi obat penenang justru akan sering mengalami fenomena ini. Oleh karena itu tipsnya adalah
1. Tidurlah yang teratur dan cukup
2. Kurangi stress
3. Olahraga teratur
dengan kata lain lakukan gaya hidup sehat. Tapi jangan khawatir jika terlanjur mengalami hal ini, karena hal ini hanya berlangsung sesaat dan akan segera berlalu. So, jangan takut atau panik, dan jangan lupa berdo'a dulu sebelum tidur.
Sumber : xfile-enigma.blogspot.com
Comments
Post a Comment